Sabtu, 28 Mei 2011

LAJANG





Berhenti berpikir untuk menjemput pangeranmu atau bertindak lebih dahulu, diam dan tunggu ALLAH yang bertindak dan lihat apa yang TUHAN bisa lakukan.
Hal tersulit untuk dilakukan justru adalah diam dan menunggu tanpa melakukan apa-apa.
Beberapa kali aku dekat dengan "someone" dan berpikir orang itu istimewa, tapi kenyataannya semakin dekat dengan orang tersebut, semakin aku melihat bahwa "dia" bukan seperti kriteria yang aku miliki. Dan melupakan adalah proses yang tersulit, berulang kali aku mencoba berkompromi dengan kriteriaku, tapi aku tau itu bukan yang TUHAN kehendaki, dan TUHAN punya cara untuk menjauhkan orang tersebut dariku, walaupun mungkin aku sendiri bergerak memberi sinyal he..he.. dan itu jelas salah.
Terlalu pemilih mungkin itu kesan yang di lihat oleh orang yang tidak mengerti, tapi bagiku pernikahan adalah hal kedua terpenting setelah keselamata. Pernikahan bukan untuk coba-coba karena tidak ada jalan kembali lagi, pernikahan adalah mengerjakan tujuan TUHAN, bukan sebatas beranak cucu dan memenuhi bumi.
Sempat terpikir untuk melajang, atau sampai sekarang masih memikirkan apakah panggilanku untuk melajang ^__^ TUHAN jelas lebih mengerti kesusahan apa yang akan aku alami, pandangan tidak mengerti dari orang lain, pandangan bahwa melajang adalah sebuah kutukan, padahal dalam Alkitab jelas mengatakan bahwa melajang adalah sebuah karunia. I Kor 7 :23 terjemahan Alkitab Versi The Message menerjemahkan :

"Aku ingin sedapat mungkin engkau hidup bebas dari kekuatiran. Jika engkau tidak menikah, egkau dapat dengan bebas berkonsentrasi hanya untuk menyenangkan TUHAN. Pernikahan membuatmu mengalami semua jenis kesulitan, terlilit kehidupan rumah tangga dan ingin menyenangkan pasangan hidupmu, yang akhirnya menuntut lebih banyak perhatianmu. Waktu dan energi yang dihabiskan oleh orang-orang yang menikah untuk saling mengasihi dan membangun dapat digunakan oleh mereka yang tidak menikah untuk menjadi... alat-alat ALLAH yang kudus".

Tidak usah untuk berpikir melajang, dengan status jomblo seperti sekarangpun, aku bisa merasakan kekuatiran orang-orang di sekelilingku, seolah-olah aku sedang menderita pennyakit parah dan harus segera disembuhkan. TUHAN, aku sedang mencari jawaban, dan kadang aku merasa waktu TUHAN begitu lambat dan aku ingin mempercepat prosesnya, tapi sekali lagi aku diajarkan ketika melihat buah yang dikarbit agar cepat matang memang berbeda dengan buah yang memang matang di pohon sesuai waktunya. Indah pada waktu-NYA Tuhan semua yang sudah Engkau sediakan...

Kamis, 26 Mei 2011

Catatanku





Saat ini, aku sedang membaca buku Passion and Purity dari Elizabeth Elliot.
Mungkin, aku terlalu naif memandang segala sesuatu, tapi karena itulah aku membaca buku ini. Ada kata-kata yang buat aku sangat berkesan : "Pernikahan itu seperti Istana di tengah lautan" Kita yang melihatnya tampak indah tapi bagi orang yg mengalaminya itu seperti penjara. Tapi aku percaya, jikalau kita menikah dengan orang yang disiapkan TUHAN maka kebalikannyalah.

Lalu aku berpikirb tentang pernikahan, apakah aku sendiri menyiapkan diri seperti mempelai perempuan yang menunggu kedatangan mempelai pria? Beberapa waktu ini adalah perenungan mendalam, melihat akan keberadaan diri, apa yang aku mau dll.
Apakah ketika aku menulis tentang kata-kata rohani menjadikan aku rohani?
dan apakah itu menimbulkan ketakutan bagi pria-pria yg mencoba mendekatiku,
beberapa orang mengatakan aku baik, bukan cantik atau menarik dan itu menjadi pemikiranku, ditengah dunia yang memebri label cantik sebagai tolak ukur, jadi dimanakah sebenarnya letak label baik? atau itu hanya sekedar cara lain untuk mengatakan penolakan secara halus.

27 Mei 2011 - I Petrus 3 : 3
"Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengpang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, yang sangat berharga di mata ALLAH".

Terima kasih karena ALLAH selalu mengingatkanku melalui saat teduh, ketika pikiranku dipenuhi dengan bermacam hal yang membuat aku melupakan bahwa ada TUHAN yang selalu menyertai, DIA mengingatkanku, manusia boleh melihat dan menilai secara fisik, tapi "dia" yang TUHAN sediakan akan bisa mellihat diriku seutuhnya dan menerima setiap kekurangan dan kelebihanku, sebagaimana aku juga belajar menerima kekurangan dan kelebihannya.

Senin, 23 Mei 2011

Menunggu ^^



TUHAN, aku telah mengatakan ya untuk selama-lamanya.
Biarlah aku tidak akan pernah menengok ke belakang
setelah aku meletakkan tanganku pada bajak.
Luruskanlah Jalan Salib bagiku.
Berikanlah kepadaku kasih,
sehingga tidak akan ada ruang untuk pikiran atau langkah yang tidak patuh.

__ Elisabeth Elliot ___



Aku mencari seorang pria dewasa dan seorang raja.
Seorang raja untuk dunia yang indah yang disebut Rumah,
Dan seorang laki-laki dewasa yang pencipta-Nya, yaitu Allah,


1 ilustrasi. Saya bisa mengangkat 1 meja sendirian, saya bisa kerjakan itu sendiri. Tapi kalo ada yang bantu saya, tugas saya lebih ringan.

Saya setuju dengan ilustrasi itu. Lalu Tuhan kasih insight baru kepada saya. Kalau saya butuh waktu 10 menit, dan mengeluarkan kalori 100 kal untuk mengangkat 1 meja sendirian, kalau saya angkat 1 meja berdua mungkin saya ngga perlu mengeluarkan kalori sebanyak itu. Kalau saya sendirian 10 menit cuman bisa angkat 1 meja, kalau berdua 10 menit mungkin bisa angkat 3 meja.

Waah iya ya … kok ngga kepikir! Kalau saya dulu pelayanan sendiri bisa menjangkau kira-kira 4 - 5 org, kalau berdua minimal 2 kalinya. Saya pikir, hemm ini bisa jadi sangat efektif.

bahwa dengan bener-bener mencintai Tuhan saya baru bisa mencintai orang lain. Dan ketika saya mencintai orang lain dengan benar pada waktu itulah saya menunjukkan cinta saya kepada Tuhan. *2 hukum yang terutama. Kasihilah Tuhan dan kasihilah sesamamu.*

Perasaan (passion) adalah sebuah medan perang. Sang Kekasih Jiwa tidak menghentikannya. Itu membuat aku merasa bingung dan tidak mengerti, karena menurutku semestinya IA menghentikannya *menurut saya juga begitu, Madam!!*, tapi Dia tidak menghentikannya. Dia mau kita belajar untuk mengunakan senjata kita.

“Menanti akan Tuhan membutuhkan kerelaan untuk menanggung ketidak pastian, membawa di dalam diri kita pertanyaan yang tidak terjawab, mengangkat hati kepada Tuhan apapun yang muncul di dalam pikiran kita.

Hanya dekat pada Allah saja aku tenang. Dari pada-Nyalah keselamatanku.

Percayalah kepada Dia setiap waktu, hai umat. Curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya, Allah ialah tempat perlindungan kita. (Mazmur 62:1,8)

Tempat perlindungan dari ketakutan akan kehilangan suatu benda berharga yang bernama cinta. Tempat perlindungan dari ketakutan akan hidup dengan kesepian tanpa seseorang I believed I could ever love.”

Masih dari Passion and Purity, ada 1 kutipan dari Ruth Stull

“When my life is broken when given to Jesus, it is because pieces will feed a multitude, while a loaf will satisfy only a little lad (seorang anak kecil).”