Kamis, 26 Mei 2011

Catatanku





Saat ini, aku sedang membaca buku Passion and Purity dari Elizabeth Elliot.
Mungkin, aku terlalu naif memandang segala sesuatu, tapi karena itulah aku membaca buku ini. Ada kata-kata yang buat aku sangat berkesan : "Pernikahan itu seperti Istana di tengah lautan" Kita yang melihatnya tampak indah tapi bagi orang yg mengalaminya itu seperti penjara. Tapi aku percaya, jikalau kita menikah dengan orang yang disiapkan TUHAN maka kebalikannyalah.

Lalu aku berpikirb tentang pernikahan, apakah aku sendiri menyiapkan diri seperti mempelai perempuan yang menunggu kedatangan mempelai pria? Beberapa waktu ini adalah perenungan mendalam, melihat akan keberadaan diri, apa yang aku mau dll.
Apakah ketika aku menulis tentang kata-kata rohani menjadikan aku rohani?
dan apakah itu menimbulkan ketakutan bagi pria-pria yg mencoba mendekatiku,
beberapa orang mengatakan aku baik, bukan cantik atau menarik dan itu menjadi pemikiranku, ditengah dunia yang memebri label cantik sebagai tolak ukur, jadi dimanakah sebenarnya letak label baik? atau itu hanya sekedar cara lain untuk mengatakan penolakan secara halus.

27 Mei 2011 - I Petrus 3 : 3
"Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengpang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, yang sangat berharga di mata ALLAH".

Terima kasih karena ALLAH selalu mengingatkanku melalui saat teduh, ketika pikiranku dipenuhi dengan bermacam hal yang membuat aku melupakan bahwa ada TUHAN yang selalu menyertai, DIA mengingatkanku, manusia boleh melihat dan menilai secara fisik, tapi "dia" yang TUHAN sediakan akan bisa mellihat diriku seutuhnya dan menerima setiap kekurangan dan kelebihanku, sebagaimana aku juga belajar menerima kekurangan dan kelebihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar